USULAN PROGRAM KREATIVITAS
MAHASISWA
ALAT
PERAGA DARI BUBUR KERTAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL PADA TINGKAT
SEKOLAH DASAR
(
Praktik Pembuatan dan Penerapan Alat Peraga Multikultural berupa Tempat Ibadah,
Rumah Adat, Alat dan Kesenian Daerah di SD Negeri Kalisalak Batang)
BIDANG KEGIATAN :
PKM-M
Diusulkan Oleh:
1.
ABDUL
GHOFUR (3401411127/2011)
2.
MIHDA
NABA RIZQI (3401411174/2011)
3.
AJI
KUSUMA WARDANI (3401412084/2012)
4.
UMAR
HIDAYATULLAH (3401411155/2011)
5.
ALFIARDY
MUHARVA (3401411074/2011)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KOTASEMARANG
2012
DAFTAR ISI
HALAMAN KULIT MUKA....................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
LATARBELAKANG MASALAH.............................................................. 1
PERUMUSAN MASALAH......................................................................... 3
TUJUAN....................................................................................................... 3
LUARAN YANG DIHARAPKAN............................................................ 4
KEGUNAAN................................................................................................ 4
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN............................... 4
METODE PELAKSANAAN....................................................................... 6
1.
PERSIAPAN..................................................................................... 6
2.
PELAKSANAAN............................................................................. 6
3.
PASCA
PELAKSANAAN.............................................................. 7
JADWAL KEGIATAN................................................................................ 7
RANCANGAN BIAYA.............................................................................. 8
LAMPIRAN.................................................................................................. 9
1.
BIODATA
KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK............... 9
2.
BIODATA
DOSEN PENDAMPING.............................................. 10
3.
PETA
LOKASI PELAKSANAAN PKM-M................................... 11
4.
SURAT
PERNYATAAN KERJASAMA........................................ 12
5.
RINCIAN
BIAYA........................................................................... 13
A.
|
Dalam dunia pendidikan dikenal tiga teori belajar yaitu teori
belajar behavioristik, kognitif, dan konstruktivisme. Ketiga teori tersebut
didasarkan pada bagaimana cara siswa mendapatkan pengetahuan. Pertama adalah
teori belajar behavioristik, teori ini beranggapan belajar merupakan akibat
adanya interaksi antara stimulus dan respon. Bisa dikatakan dalam teori ini
untuk mendapatkan pengetahuan siswa diberikan pelajaran secara terus menerus,
contohnya untuk belajar menghitung luas persegi dan persegi panjang siswa
diminta atau disuruh untuk menghafalkan rumus dan berulang-ulang mengerjakan
soal yang berkaitan dengan materi tersebut. Teori belajar yang kedua adalah
teori belajar kognitif dalam teori ini siswa dianjurkan untuk belajar sesuai
dengan tahapan perkembangannya. Siswa hendaknya diberi kesempatan untuk
melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan
teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru.Teori yang ketiga
adalah teori konstruktivis. Teori ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan
sendiri pengetahuaannya. Satu prinsip yang paling penting dalam teori
konstruktivis adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan
kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru
dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih
tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut.
Teori belajar kognitif berpendapat bahwa siswa SD haruslah
belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. Siswa SD (usia 6-12 tahun) berada
pada tahap berpikir operasional kongkrit. Pada tahap ini intinya untuk belajar
siswa harus disediakan benda-benda atau peristiwa yang nyata. Siswa hendaknya
diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temannya.
Kemudian didasarkan pada teori belajar konstruktivis memberikan peluang pada
siswa untuk menemukan dan membangun sendiri pengetahuannya.
Konsekuensi dan penerapan dari kedua teori belajar diatas,
yaitu kognitif dan konstruktivis adalah guru tidak menjadi satu-satunya sumber
belajar. Guru lebih bersifat sebagai fasilitator dan siswa adalah subyek dalam
proses belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran menjadi sangat penting,
karena selain sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih berpikir
operasional kongkret dengan penggunaan media pembelajaran dapat memberikan
pengalaman-pengalaman nyata yang dapat merangsang aktivitas siswa untuk belajar
dan menemukan sendiri pengetahuaannya. Media pembelajaran yang dihadirkan guru
akan mampu membangun ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual,
sehingga mengurangi kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya. Bagi siswa SD
penggunaan media pembelajaran mampu meningkatkan minat siswa serta menciptakan
pembelajaran yang lebih menyenangkan.
Keberadaan alat peraga di sekolah biasanya digunakan untuk
menunjang proses pembelajaran bidang mata pelajaran ipa dan matematika. Alat
peraga tersebut berupa tabung, balok, kerucut, kerangka manusia dan sebagainya.
Namun keberadaan alat peraga pembelajaran dalam bidang mata pelajaran IPS belum
memadai. Sehingga siswa kurang bisa memahami kandungan pembelajaran yang
diajarkan. Untuk itu pengadaan alat peraga dalam pembelajaran IPS termasuk
nilai-nilai multikultural pada sekolah dasar sangat penting karena kondisi
masyarakat Indonesia yang memiliki struktrur bersifat majemuk, dimana kompleks
kebudayaan bersifat plural (jamak) sekaligus juga hetrogen (aneka ragam).
Pluralitas sebagai kontraposisi dari simularitas menimbulkan adanya situasi
yang terdiri dari kejamakan bukan ketunggalan. Artinya, dalam masyarakat
Indonesia dapat dijumpai berbagai sub-kelompok masyarakat yang tidak bisa
disatu kelompokan satu dengan yang lainnya. Tidak kurang dari 500 suku bangsa
di Indonesia menegaskan kenyataan itu. Demikian pula dengan kebudayaan mereka.
Heterogenitas yang merupakan kontraposisi dari homogenitas mengindikasikan
suatu kualitas dari keadaan yang menyimpan ketidaksamaan dalam unsur-unsurnya.
Artinya, masing-masing sub-kelompok masyarakat itu berserta kebudayaannya
benar-benar berbeda satu dari yang lainnya tapi masih dalam satu Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Banyaknya
penyimpangan perilaku siswa di sekolah maupun masyarakat disebabkan demi
menjaga gengsi atau kehormatan masing-masing, maka persahabatan, toleran dan
norma-norma menjadi lemah, yang terjadi malah sebaliknya ingin menang sendiri
dan pahamnyalah yang harus dianggap paling benar. Masing-masing kelompok dengan
latarbelakang suku, budaya dan agama yang sama berusaha melakukan indoktrinasi
untuk memperkuat fanatik golongan.
Berbagai
kasus tawuran antarsekolah maupun antarkelompok remaja mewarnai kehidupan di
Indonesia sekarang ini. Sudah banyak korban akibat dari adanya kasus-kasus
tersebut. Hal itu disebabkan karena siswa kurang dapat memahami
subtansi dari pembelajaran multikutural di sekolah. Untuk itu kami bermaksud mencanangkan sebuah
program dengan upaya mengendalikan secara preventif masalah-masalah tersebut,
yaitu dengan cara menanamkan nilai-nilai dasar multikultural pada peserta didik
jenjang sekolah dasar menggunakan alat peraga pendidikan di SD Negeri Kalisalak
Batang.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah yang dihadapi yaitu sebagai
berikut :
1. Bagaimana
memanfaatkan kertas bekas sebagai media pembelajaran multikultural?
2. Alat
peraga apa sajakah yang dapat digunakan untuk penanaman serta pengembangan
nilai-niali multikultural pada jenjang sekolah dasar?
3. Bagaimana
pelaksanaan serta penggunaan alat peraga untuk menanamkan nilai-nilai dasar
multikultural?
D. TUJUAN
Tujuan digunakannya alat peraga sebagai
penanaman nilai multikultural adalah untuk menanamkan, menumbuhkan dan
mengembangkan nilai-nilai multikultural peserta didik di sekolah dasar sebagai
berikut :
1. Memanfaatkan
kertas bekas sebagai media pembelajaran
2. Menggunakan
alat peraga yang tepat sebagai media pembelajaran untuk merasang aspek kognitif
serta pemahaman mengenai nilai-nilai dasar multikultural peserta didik pada
jenjang Sekolah Dasar.
3. Melaksanakan
dan menerapkan alat peraga pendidikan di SD Negeri Kalisalak Batang.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Alat
peraga sebagai media pembelajaran nilai-nilai multikultural yang memadai.
2. Terciptanya
media pembelajaran berupa ragam tempat ibadah, rumah adat, alat dan kesenian
daerah untuk pengembangan pendidikan.
3. Memantapkan
jati diri dan intlektual peserta didik yang sejalan dengan nilai-nilai
multikultural.
4. Sebagai
media penyalur kreatifitas peserta didik dalam ber-ekperimen, untuk mendapatkan
materi pembelajaran dan informasi ilmiah lainnya.
5. Timbulnya
kesadaraan akan pentingnya budaya hidup rukun dan damai.
6. Meningkatkan
semangat belajar peserta didik.
F. KEGUNAAN
1. Dapat
memberikan kemudahaan bagi peserta didik dalam prose pembelajaran, khususnya
memahami nilai-nilai multikultural.
2. Memberikan
kemudahan pada pendidik dalam proses pembelajaran.
3.
Untuk meningkatkan wawasan dan kemampaun
peserta didik dalam kreativitas
dan penalaran pada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS).
4. Media
pembelajaran dan peralatan lainnya dapat digunakan dalam jangka waktu yang
lama.
5. Peserta
didik mampu mengimplementasikan ilmu dalam kehidupan bermasyarakat.
6. Tertanamnya
nilai-nilai multikultural sejak dini pada diri siswa.
G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
SD Negeri Kalisalak beralamat di jalan
Tentara Pelajar No. 22 RT 01 RW IV Desa Kalisalak Batang, Jawa Tengah. Terletak diantara perkampungan masyarakat
asli desa Kalisalak dan perumahan nasional yang dihuni oleh masyarakat
pendatang. SD Negeri Kalisalak ini merupakan satu-satunya sekolah dasar yang
ada di Desa Kalisalak, yang mana merupakan sekolah dasar yang menjadi pilihan
utama warga Desa Kalisalak.
Di SD Negeri Kalisalak terdapat peserta
didik yang latarbelakang keluarganya sangat bervariasi, sebagian besar mereka
dari masyarakat asli desa dan sebagian lainnya merupakan masyarakat warga
pendatang. Kondisi ini menyebabkan munculnya heterogenitas peserta didik di
sekolah. Perbedaan peserta didik itu meliputi perbedaan agama, golongan
keluarga, suku, dan perbedaan-perbedaan lainnya baik yang bersifat horizontal
maupun vertical.
Peserta didik yang latarbelakang keluarganya dari masyarakat asli desa,
kebanyakan masih memiliki stereotip terhadap temannya dari latarbelakang
masyarakat pendatang. Sementara pada peserta didik yang latarbelakang
keluarganya dari masyarakat pendatang juga memiliki pandangan bahwa teman
mereka yang berasal dari masyarakat asli desa merupakan anak kampungan yang
tidak pantas untuk dijadikan teman. Hal tersebut memicu terjadinya konflik
antar individu maupun kelompok pada peserta didik.
Selain
itu peserta didik di SD Negeri Kalisalak juga merupakan generasi remaja
masyarakat Batang. Melihat kondisi remaja di Batang saat ini, dimana tawuran
remaja sering terjadi baik antar sekolah ataupun antar kelompok. Tawuran ini
sering terjadi pada saat kompetisi antar sekolah (antar supporter) maupun di
acara-acara konser music yang diadakan di alun-alun Batang. Dengan kondisi
masyarakat yang seperti itu maka diperlukannya sebuah solusi yang tepat untuk
menanganinya.
Minimnya alat peraga pendidikan di SD
Negeri Kalisalak menjadi kendala dalam proses pembelajaran di sekolah. Apalagi
alat peraga yang bisa menjelaskan akan pentingnya nilai-nilai multikultural,
tidak satupun yang dimiliki oleh sekolah. Padahal peserta didik pada jenjang
sekolah dasar lebih menyukai hal-hal yang konkret, dimana mereka belum bisa
untuk memahami penjelasan-penjelasan panjang (metode ceramah). Untuk itu sangat
diperlukan suatu alat peraga sebagai media pembelajaran nilai-nilai
multikultural di SD Negeri Kalisalak.
Keunggulan
peserta didik SD Negeri Kalisalak
a. Letak
SD Negeri Kalisalak yang setrategis, yaitu diantara masyarakat asli desa dan
masyarakat pendatang..
b. Jumlah peserta relatif banyak, yaitu 240
siswa.
c. Siswa
memiliki kreatifitas yang tinggi.
d. Latarbelakang
keluarga peserta didik dari berbagai golongan, sehingga sangat diperlukan
pemahaman nilai multikultur pada diri siswa.
e. Suasana
pendidikan yang tenang dan nyaman.
H. METODE PELAKSANAAN
Tahap-tahap
pelaksanaan program penerapan alat peraga sebagai media penanaman nilai
multikultural di SD Negeri Kalisalak kecamatan Batang Kabupaten Batang,
meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut :
1.
Persiapan
Kegiatan persiapan ini meliputi
a. Persiapan
alat meliputi ember, kuas, gunting, pengungkit (tang), palu, gunting besi, amplas, kompor, gergaji.
b. Persiapan
bahan meliputi ; kertas bekas, kawat, ,
gabus, cat minyak, triplek, lem, tepung kanji, air, dan modul sosialisasi.
c. Pembuatan
alat peraga dari bahan dasar kertas bekas.
d. Sosialisasi
pelaksanaan program.
2.
Pelaksanaan
Program
a. Mengembangkan
alat peraga sebagai media pembelajaran multikultural pada peserta didik,
dilakukan dengan cara;
- Mengadakan
alat peraga yang memiliki makna multikultural, meliputi; tempat ibadah, rumah
adat, alat dan kesenian daerah.
- Mengadakan
buku modul nilai-nilai dasar multikultural.
- Praktik
pembelajaran dengan media alat peraga.
b. Penanaman
nilai multikultural pada peserta didik, dilakaukan dengan cara;
- Peserta
didik mendefinisikan alat peraga dan makna yang ada didalamnya.
- Kegiatan
outbond dalam lingkungan sekolah; pos toleransi, pos praktik pembuatan alat
peraga, pos tanggungjawab, pos kepribadian, dan pos permainan.
- Lomba
menggambar dan membuat kerajinan dengan barang bekas dengan tema multikultural.
3. Pasca pelaksanaan program
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui :
-
Tingkat perkembangan minat peserta didik
pada alat peraga pendidikan.
-
Efektifitas media pembelajaran (alat
peraga) terhadap pemahaman nilai-nilai multikultural peserta didik di SD Negeri
Kalisalak Batang.
-
Tingkat semangat belajar siswa.
-
Evaluasi dilakukan dengan cara tes
tertulis, wawancara, dan observasi.
b.
Penyusunan Laporan
Laporan disusun setelah pelaksanaan
seluruh program selesai dilaksanakan.
I. JADWAL KEGIATAN
Tabel. 1 Jadwal Kegiatan
No
|
Kegiatan
|
Bulan
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
||
1.
|
Perencanaan Program
|
XX
|
|
|
|
2.
|
Persiapan dan Sosialisasi Program
|
XXXX
|
XXXX
|
|
|
3.
|
Pelaksanaan Program
|
|
XXXX
|
XXXX
|
XX
|
4.
|
Evaluasi Program
|
|
|
XXXX
|
XXX
|
5.
|
Penyusunan Laporan
|
|
|
XXX
|
XX
|
6.
|
Penyerahan Laporan Akhir
|
|
|
|
XX
|
J.
RANCANGAN
BIAYA
Tabel.
2 Rekapitulasi Biaya
No
|
Jenis Pengeluaran
|
Jumlah
|
1.
|
Pembelian
Alat dan Bahan
|
Rp.
7.740.000,00
|
2.
|
Konsumsi
|
Rp.
250.000,00
|
3.
|
Pelaksanaan
Kegiatan
|
Rp.
650.000,00
|
4.
|
Dokumentasi
|
Rp.
950.000,00
|
5.
|
Sewa
|
Rp.
750.000,00
|
6.
|
Akomodasi
|
Rp.
670.000,00
|
7.
|
Penyusunan
Laporan
|
Rp.
290.000,00
|
8.
|
Lain-lain
|
Rp.
1.200.000,00
|
Jumlah
|
Rp. 12.500.000,00
|
1.
Peta
Lokasi SD Negeri Kalisalak
1. Rincian Biaya
1)
Pembelian
Alat dan Bahan
No
|
Nama Barang
|
Banyaknya
|
Harga Satuan
|
Jumlah
|
1.
|
Kertas
bekas
|
200
kg
|
Rp.
1.500,00
|
Rp. 300.000,00
|
2.
|
Tepung
kanji
|
50
kg
|
Rp.
8.000,00
|
Rp. 400.000,00
|
3
|
Triplek
|
10
unit
|
Rp.
75.000,00
|
Rp. 750.000,00
|
4.
|
Kawat
jarring
|
20
m2
|
Rp. 15.000,00
|
Rp. 300.000,00
|
3.
|
Lem
kayu
|
10
buah
|
Rp.
10.000,00
|
Rp. 100.000,00
|
4.
|
Kawat
|
5
unit
|
Rp.
42.000,00
|
Rp. 220.000,00
|
5.
|
Ember
|
5
unit
|
Rp.
20.000,00
|
Rp. 100.000,00
|
6.
|
Kuali
|
1
unit
|
Rp.
125.000,00
|
Rp. 125.000,00
|
5.
|
Gas
LPG
|
2
unit
|
Rp.
100.000,00
|
Rp. 200.000,00
|
6.
|
Cat
minyak
|
10
set
|
Rp.
50.000,00
|
Rp. 500.000,00
|
7.
|
Gabus
|
10
|
Rp.
45.000,00
|
Rp. 450.000,00
|
8.
|
Cat
Gabus
|
2
lusin
|
Rp.
110.000,00
|
Rp 220.000,00
|
9.
|
Kompor
|
1
buah
|
Rp.
750.000,00
|
Rp. 750.000,00
|
10.
|
Kertas
HVS
|
2
rim
|
Rp.
40.000,00
|
Rp. 80.000,00
|
11.
|
Almari
|
2
unit
|
Rp.
1.500.000,00
|
Rp.
3.000.000,00
|
12.
|
Amplas
|
-
|
Rp.
245.000,00
|
Rp.
245.000,00
|
Jumlah
|
Rp. 7.740.000,00
|
2) Konsumsi
No
|
Nama
Barang
|
Banyaknya
|
Harga
Satuan
|
Jumlah
|
1.
|
Snack outbond
|
50 buah
|
Rp. 5.000,00
|
Rp. 250.000,00
|
Jumlah
|
Rp.
250.000,00
|
3) Pelaksanaan Kegiatan
No
|
Nama
Barang
|
Bannyaknya
|
Harga
Satuan
|
Jumlah
|
1.
|
Foto copy modul
pembelajaran
|
50 buah
|
Rp. 5.000,00
|
Rp. 250.000,00
|
2.
|
Pemateri
|
2 orang
|
Rp. 200.000,00
|
Rp. 400.000,00
|
Jumlah
|
Rp.
650.000,00
|
4)
Dokumentasi
No
|
Nama Barang
|
Banyaknya
|
Harga Satuan
|
Jumlah
|
1.
|
Sewa
camdick dan handycam
|
2
buah
|
Rp.
200.000,00
|
Rp.
400.000,00
|
2.
|
Cuci
cetak film
|
-
|
-
|
Rp.
150.000,00
|
3.
|
Kaset
video
|
2
buah
|
Rp.
50.000,00
|
Rp.
100.000,00
|
4.
|
Transfer
kaset ke CD + copy
|
-
|
-
|
Rp.
300.000,00
|
Jumlah
|
Rp. 950.000,00
|
5)
Sewa
No
|
Nama Barang
|
Banyaknya
|
Harga Satuan
|
Jumlah
|
1.
|
LCD
|
1
unit @3X
|
Rp.
250.000,00
|
Rp.
750.000,00
|
Jumlah
|
Rp. 750.000,00
|
6)
Akomodasi
No
|
Nama Barang
|
Banyaknuya
|
Harga Satuan
|
Jumlah
|
1.
|
Pra
kegiatan
|
-
|
-
|
Rp.
70.000,00
|
2.
|
Pelaksanaan
Kegiatan
|
-
|
-
|
Rp.
500.000,00
|
3.
|
Pasca
Kegiatan
|
-
|
-
|
Rp.
100.000,00
|
Jumlah
|
Rp.670.000,00
|
7)
Penyusunan
Laporan
No
|
Nama Barang
|
Banyaknya
|
Harga Barang
|
Jumlah
|
1.
|
Kertas
HVS
|
1
rim
|
Rp.
40.000,00
|
Rp.
40.000,00
|
2.
|
Tinta
printer
|
2
buah
|
Rp.
25.000,00
|
Rp.
50.000,00
|
3.
|
Penggandaan
Arsip
|
-
|
-
|
Rp.
200.000,00
|
Jumlah
|
Rp. 290.000,00
|
8) Lain-lain
No.
|
Nama Barang
|
Banyaknya
|
Harga Barang
|
Jumlah
|
1.
|
Plakat
kegiatan
|
1
buah
|
Rp.
250.000,00
|
Rp.
250.000,00
|
2.
|
Biner
|
1
buah
|
Rp.
120.000,00
|
Rp.
120.000,00
|
3.
|
MMT
(bacdroup)
|
1
buah
|
Rp.
130.000,00
|
Rp.
130.000,00
|
4.
|
Pelaksanaa
lomba
|
-
|
Rp.
500.000,00
|
Rp.
500.000,00
|
5
|
Biaya
Takterduga
|
-
|
Rp.
200.000,00
|
Rp.
200.000,00
|
Jumlah
|
Rp.
1.200.000,00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar