Bagaimana
mengubah fakta individu yang internal (subyektif) menjadi fakta sosial yang
eksternal (obyektif)?.
Adalah
dengan proses yang berlama-lama, berbelit-belit yang mengacu individu dapat
merasakan perasaan yang sama yaitu sebuah kebosanan bahkan frontal terhadap
budaya yang ada dalam kelompoknya. Dan ketika semua perasaan individu menjadi
satu (dalam perasaan kebosanan) maka terjadi kehancuran radikal; munculnya
sikap-sikap frontal yang terluap-luap, kebencian pada kebiasaan yang ada dan
menganggap tujuan dari apa yang dilakukannya tidak penting lagi. Namun
disinilah, dimana kepentingan-kepentingan individu mulai tergantikan dengan
kepentingan kelompok. Factor-faktor yang melatarbelakangi individu masuk dalam
organisasi berangsur hilang karena individu mulai merasakan bahwa kepentingan
pribadinya dalam kelompok sudah tidak mungkin tercapai dalam kondisi tersebut.
Saat
berada dalam kebosanan dan
individu-individu bersikap frontal, maka akan memungkinkan munculnya
ide-ide baru untuk mengatasi masalah
yang ada, yang mungkin perubahannya akan berlawanan dari kebiasaan
kelompok (tergantung konsensus dari anggota kelompok) bahkan pemegang aturan
tidak dapat menolaknya. Perubahan itu diupayakan untuk keberlangsungan kelompok
tetap terjaga dan mengantisipasi melemahnya kinerja dari individu-individu yang
merasakan kinerjanya tidak mendapat perhatian dari kelompoknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar